Mahasiswa dan masyarakat Surabaya yang mengatasnamakan Solidaritas Satu Cita (SSC) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Negeri Surabaya, Jalan Sukomanunggal Jaya Nomor 1, Surabaya.
Unjuk rasa tersebut dilakukan sebagai dukungan kepada Kejaksaan Negeri Surabaya yang tengah menyelidiki kasus dugaan gratifikasi komisioner Bawaslu Kota Surabaya.
"Kami melakukan aksi turun jalan ini sebagai bentuk dukungan moral bagi Kejaksaan Negeri Surabaya yang memanggil Saudara M Agil Akbar (ketua Bawaslu Surabaya) untuk dimintai keterangan terkait dugaan kasus gratifikasi dalam proses rekrutmen Panwascem Kota Surabaya 2022," kata anggota SSC, Fadil.
Fadil mengatakan, telah terungkap kasus suap yang telah mencoreng proses demokrasi di negeri ini. Maka dari itu ia memohon kepada Kejaksaan Negeri Surabaya untuk segera menindak tegas komisioner Bawaslu Kota Surabaya yang menarik sejumlah uang kepada calon Panwascam Kota Surabaya sebagai jaminan lolos seleksi pada proses rekrutmen.
Baca Juga:Festival Budaya Sejuta Rawa ajang promosikan Seni Kabupaten Mappi
Humas SSC, Salman menjelaskan, setidaknya ada tiga poin yang ingin disampaikan dalam aksi yang digelar. Pertama, mendukung Kejaksaan Negeri Surabaya untuk menyelidiki dugaan gratifikasi yang dilakukan anggota Bawaslu Kota Surabaya.
Kedua, meminta Kejari Surabaya untuk mengusut tuntas dugaan kasus gratifikasi tersebut, dengan memanggil seluruh komisioner dan staf Bawaslu Kota Surabaya. Ketiga meminta untuk mewujudkan penyelenggaraan pemilu yang berintegritas melalui rekrutmen yang jujur dan bersih dari pungli.
"Kami berharap melalui aksi ini, kami dapat memberikan dukungan bagi penegakan demokrasi di Indonesia, khususnya untuk terciptanya pemilu yang berintegritas," tegasnya.
Ia mengatakan, institusi Bawaslu harus diselamatkan dari praktik korupsi. Ia juga mengingatkan, agar Kejaksaan Negeri Surabaya sebagai ujung tombak penegakan hukum, bersama dengan institusi-institusi lainnya bersatu untuk memberantas korupsi di tubuh Bawaslu Surabaya.
"Kami akan terus mengawal perkembangan kasus ini, sampai keadilan dan hukum benar-benar ditegakkan," kata Salman.
Baca Juga:Deretan 6 Tim yang Lolos ke Perempat Final Piala Dunia 2022
Sementara itu, Wakil Presiden BEM STAI Lukman al Hakim Surabaya Fadil dalam orasinya mengatakan aksi turun jalan tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan moral bagi Kejaksaan Negeri Surabaya yang telah memanggil M. Agil Akbar untuk dimintai keterangan terkait dugaan kasus gratifikasi dalam proses Rekrutmen Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) Kota Surabaya 2022.
"Adanya dugaan kasus suap tersebut mencoreng proses demokrasi yang ada di Indonesia, oleh karena pihaknya atas nama aliansi SSC memohon kepada Kejari Surabaya untuk segera bertindak tegas," katanya.