Wali Kota Persebaya Eri Cahyadi berjanji akan membantu Persebaya Surabaya dalam pemecahan masalah soal stadion untuk dipakai tim berjuluk Bajul Ijo itu untuk mengarungi musim kedua BRI Liga 1 2022/2023.
Sebagaimana diketahui, Stadion Gelora Bung Tomo (SGBT) yang menjadi markas besar Persebaya sudah tidak bisa dipakai lagi untuk kegiatan apapun termasuk untuk menjadi kandang bagi Persebaya Surabaya.
Stadion Gelora Bung Tomo menjadi satu dari lima stadion yang dipilih pemerintah untuk menjadi tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan pada bulan Mei mendatang.
Untuk itu, pemerintah akan melakukan renovasi stadion-stadion tersebut dalam rangka mempersiapkan gelara Piala Dunia U-20 di mana Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah gelaran akbar tersebut.
Baca Juga:Sempat Sombong, Guardiola Kini Akui Man City Mulai Kesulitan Kejar Arsenal
Eri menyatakan akan membantu Persebaya mencari solusi markas untuk lanjutan musim ini. Kemarin ia menelepon Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani agar Persebaya diperbolehkan bermain di Stadion Gelora Joko Samudro.
”Alhamdulillah Mas Bupati Gresik memberikan lampu hijau Persebaya sementara waktu berkandang di sana selama GBT dipersiapkan dan digunakan untuk Piala Dunia,” kata Eri, Rabu (4/1/2023).
Eri pun mencermati dinamika yang terjadi di kota-kota lain yang menjadi tuan rumah Piala Dunia dan menjadi markas tim Liga 1. Termasuk Solo yang bersama Persis saat ini getol melakukan lobi ke Kemenpora dan kemenPUPR agar Laskar Sambernyawa tetap bisa bermain di Stadion Manahan.
”Kalau di Solo atau kota lain bisa, Surabaya juga harus bisa dong, Persebaya main di GBT,” kata Eri.
Persebaya akan menjalani laga perdana putaran kedua Liga 1 pada 14 Januari nanti melawan Persikabo. Laga ini berjalan tanpa penonton karena Persebaya kena sanksi dua laga home tanpa penonton sebagai hukuman pitch invasi saat Persebaya menjamu Rans Nusantara FC di Stadion Gelora Delta Sidoarjo pada September lalu. Satu laga hukuman lain akan dijalani saat Persebaya menjamu Bhayangkara FC.
Baca Juga:Pemain Timnas Indonesia Dicap Egois di Piala AFF 2022, Shin Tae-yong: Sangat Disayangkan
Akibat insiden itu sebenarnya Persebaya menghukum laga kandang liga tanpa penonton. Namun, setelah banding, hukuman pengurangan menjadi dua game.
”Kami berharap Pak Wali bersama jajaran pemkot terus membantu Persebaya mencari solusi markas dalam putaran kedua ini. Kami yakin, GBT naik kelas karena kualitas stadion semakin bagus setelah dipakai Piala Dunia, namun solusi untuk kebutuhan markas tim di sisa musim ini juga tidak kalah penting,” kata Cak Conk, perwakilan Green Nord.